Postingan ini hanya untuk share pengalaman pribadi saja.
Kadang menurut sebagian besar orang Indonesia, menjadi PNS adalah pekerjaan idaman, pekerjaan yang memberikan jaminan masa depan yang cukup dan bisa membanggakan keluarga. memang benar, iya, saya pun mengalami itu, walaupun saya juga tau, banyak pekerjaan lain di luar sana yang tidak kalah bagusnya dengan menjadi seorang PNS. sebenarnya apapun pekerjaannya, asalkan kita bekerja dengan jujur, baik dan ikhlas, semua pekerjaan akan menghasilkan sesuatu yang berharga.
Kadang juga saya berpikir menjadi PNS adalah sebuah jalan hidup. iya, siapa sangka, saya yang seorang lulusan Akademi Kesehatan, bisa lolos tes CPNS dan sekarang bekerja di Dinas Kependudukan. Lho?? Kok bisa?? yaaa.. bisa, saya buktinya.
Awalnya saya mencoba keberuntungan setelah wisuda dengan mendaftar seleksi administrasi penerimaan CPNS dengan formasi D3 semua jurusan atau yang biasa dikenal lintas jurusan. ternyata saya lolos dan berhak mengikuti seleksi tahap berikutnya yaitu tes CAT. Semacam tes akademik dengan sistem komputer. sistem ini sangat transparan, tidak bisa lagi ada "permainan" di balik sistem seleksi ini, karena begitu selesai mengerjakan tes, nilai yang diperoleh langsung tertera bahkan ditayangkan langsung di luar ruangan. dan saya termasuk salah satu orang yang beruntung karena bisa memperoleh nilai cukup besar yang membuat saya diam di peringkat teratas di sesi itu (1 sesi diikuti 100 peserta). sebulan kemudian, pengumuman akhir kelulusan penerimaan CPNS diumumkan dan saya masih ada di peringkat teratas dari ratusan mungkin ribuan peserta yang ikut seleksi. disana saya percaya, dimana ada kerja keras dan kemauan yang diiringi doa, disana jalan kesuksesan akan tampak. namun, ada keraguan yang muncul setelah itu, saya bingung akan ditugaskan dimana dan apakah saya akan bisa menjalankan tugas sebagai abdi negara dengan baik. beberapa bulan kemudian, SK CPNS dibagikan dan disana saya tau kalau saya ditempatkan di Dinas Kependudukan. dan benar saja, beribu pertanyaan datang kepada saya, "kok lulusan kesehatan tugas disini?" "bisa kerja bagus gak dia?" "pasti punya orang dalem makanya bisa lolos CPNS" "nombok berapa buat lolos CPNS?" saya cuma bisa balas senyum karena kalau saya jelaskan rincian tahapan seleksinya pun mereka tidak akan mengerti. menurut saya itu pertanyaan orang tempo dulu. menurut saya. hehehe.. tapi dengan semua pertanyaan itu saya menjadi bersemangat belajar lebih. saya mulai membaca peraturan - peraturan yang berlaku (yang mungkin pegawai lain disana belum tentu tau), saya tidak malu bertanya, saya tidak takut salah dan lebih beruntungnya, kepala dinas sangat baik dan mau mendampingi saya. saya berprinsip, ini pilihan saya, ini skenario kehidupan saya dan saya harus jalani ini.
Sekarang, setahun saya kerja di Dinas ini, saya sudah menjadi orang kepercayaan Kepala Dinas, saya diberikan tanggung jawab penuh untuk menuntun masyarakat di ruang pelayanan, saya sangat dihargai oleh teman - teman, saya merasa sudah menemukan kenyamanan dan bisa beradaptasi dengan baik di kantor ini. pertanyaan - pertanyaan di awal saya masuk ke Dinas ini sudah terjawab dengan sendirinya. bahwa saya bisa bekerja dengan baik, saya lolos karena kemampuan, usaha dan doa dari kedua orang tua saya dan saya lolos bukan dengan uang, tapi dengan kerja keras dan keyakinan.
Dan bulan ini, tantangan baru muncul. untuk menjadi PNS seutuhnya kami para CPNS harus mengikuti Diklat Prajabatan. model diklat pun tidak lagi seperti "tempo dulu" yang lebih banyak klasikal, tapi di Diklat ini kami para CPNS yang kemudian akan menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara) diharuskan memahami nilai nilai dasar ASN dan menerapakannya / mengaktualisasi kan di tempat kerja. untuk mengaktualisasikan itu, kami diharapkan membuat sebuah laporan aktualisasi semacam skripsi/ tugas akhir di perkuliahan. intinya, pekerjaan yang kita lakukan sehari - hari harus di kaitkan dengan nilai - nilai dasar ASN dan di tambahkan beberapa inovasi di dalamnya. hal ini menurut saya menuntut kami para CPNS untuk bisa bekerja sesuai dengan nilai - nilai sehingga tidak hanya sekedar bekerja namun bisa memberikan sebuah inovasi yang tentunya tetap sesuai dengan tanggung jawab masing - masing. Pembuatan laporan ini, diawali dengan pembuatan rancangan (semacam proposal skripsi), jadi serasa kembali ke masa kuliah. disini setiap CPNS akan mendapat pembimbing (coach) dan mentor (atasan langsung di tempat kerja), dan rancangan harus diseminarkan terlebih dulu. Awalnya kami masuk asrama selama 2 minggu, disana kami diberikan pemahaman nilai - nilai dasar (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti Korupsi) yang disampaikan oleh seorang Widyaiswara. disana juga saya belajar mengenal banyak teman baru, mengubah disiplin dan perilaku sehari - hari. selama 2 minggu itu pula kami sudah mengerjakan rancangan, setelah 2 minggu, rancangan diseminarkan yang dihadiri oleh pembimbing, mentor dan 1 orang penguji dari biro pemerintahan. seminar ini sama mendebarkan nya dengan seminar proposal di masa kuliah, hehehe... setelah seminar dan revisi, kami kembali bekerja di Dinas masing - masing dan mempraktekan apa yang sudah tertuang di rancangan. kami dituntut menjadi ASN yang berubah from hero to superhero bukan from zero to hero, karena kami dianggap sudah memiliki bibit yang bagus karena sistem seleksinya juga berbeda (sebenarnya sama saja hehe). dan yaa.. ditahap inilah saya sekarang. untuk contoh rancangan aktualisasi nya bisa di lihat di postingan saya berikutnya.
Share pengalaman setelah laporannya akan saya sambung nanti yaa. karena sekarang fokus untuk penyusunan laporan aktualisasi dulu. Terima kasih sudah bersedia baca, semoga bermanfaat, maaf jika ada salah kata/penulisan, saya tidak bermaksud menyinggung siapapun. see you :)
Mbak, mulai diklat prajabatannya itu kapan ya sejak menerima SK CPNS?
BalasHapusdiklat prajabatan paling lambat 2 tahun sejak TMT SK CPNS. misal, seperti saya TMT SK CPNS Maret 2015, maka sudah harus ikut diklat prajabatan paling lambat Maret 2017. saya diklat prajabatan September 2016 dan SK PNS TMT Nopember 2016.
Hapus