Rabu, 20 Mei 2015

SINGAPORE dan KUALA LUMPUR (4 Hari)

Om Swastiastu..
Saya Luh De, gadis Bali tulen yang sekarang mau share pengalaman jalan – jalan (kalo bahasa bali nya melali) ke 2 negara tetangga kita, Singapore dan Malaysia. Saya kesana bareng keluarga 8 orang. kami berangkat hari Jumat tgl 8 Mei 2015 dari Bandara Ngurah Rai Denpasar ke Changi International Airport Singapore. Dan balik ke Bali hari Senin tgl 11 Mei 2015 dari Kuala Lumpur International Airport 2 Malaysia.
Ini termasuk ide dadakan, pesan tiket pesawatnya pun seminggu sebelum berangkat, jadinya ya dapet harga yang agak tinggi. Saran buat teman – teman yang mau melali, kalo bisa rencanain nya jauh – jauh hari deh. paling gak, 2 minggu sebelum berangkat udah pesan tiket pesawat dan lain – lain. Rencana nya sih udah sebulan yg lalu, gara – gara masalah passport adik saya, jadi nya baru bisa pesan tiket pesawat nya H-7. Semua tiket pesawat kita pesan sendiri lewat online. kebetulan kemaren kami terbang dengan Air Asia, dan kakak saya udah pernah sebelumnya pesan – pesan tiket pesawat gitu dan bisa web check in sendiri, ya jadi nya di bandara gak perlu antri buat check in. tapi satu yang agak ribet adalah saat mau pesan tiket balik ke Bali dari Kuala Lumpur. ternyata bayarnya harus dengan ringgit Malaysia (RM). masalah yang lain pembayaran tiket pesawat online, harus dengan kartu kredit dan di keluarga saya itu gak ada yang punya kartu kredit, ya jadinya minjem kartu kredit temennya kakak saya deh. agak ribet sedikit tapi gak apa – apa, nambah pengalaman, siapa tau lama – lama bisa buka agen travel (astungkara).
Selain tiket pesawat, kita juga ngebut pesan tiket bus dari Singapore ke Kuala Lumpur. pesannya pun online dan pembayaran dengan kartu kredit (yang masih minjem punya temen kakak). Kami pilih naik bus malam, karena selain menghemat biaya sewa kamar hotel, juga karena jarak Singapore – Kuala Lumpur yang relatif dekat, kurang lebih 6 jam via bus. jadi bisa tidur di jalan. kami pake bus malam 707 inc. info selengkapnya tentang bus yang kami gunakan ada di link 707 inc atau ini Untuk kamar hotel baik di Singapore atau Kuala Lumpur, kami pesan lewat agoda.com caranya mudah kok. saya yakin semua pasti bisa dapat hotel yang pas asalkan booking nya jauh-jauh hari.
Hari 1 (8 Mei 2015)
1.   Kami berangkat dari Bandara Ngurah Rai Denpasar jam 7.00 WITA dan mendarat di Changi International Airport Singapore jam 9.30 WITA (tidak ada perbedaan waktu antara Bali dan Singapore jadi saya gak perlu mengatur waktu di jam tangan). Berhubung kami gak pakai bagasi, jadi kami langsung menuju terminal 2 bandara  untuk pesan Singapore Tourist Pass (selengkapnya ada di link ini). lalu kami langsung menuju terminal 3 untuk naik MRT menuju hotel. !!! Penting buat teman – teman, sebelum bepergian ke negara lain dan tidak menggunakan jasa travel (backpacker-an) pastikan kita tau tentang alat tranportasi apa yang bisa digunakan selama disana. kalau ada transportasi umum seperti MRT atau bus, usahakan sudah mencari info tentang tarifnya, jalurnya, dan jam operasionalnya. Paling tidak sudah ada gambaran, daripada tidak tau sama sekali. selanjutnya kan bisa ditanyakan disana. ingat!! MALU BERTANYA SESAT DIJALAN
Suasana di dalam MRT Singapore
Peta Jalur MRT Singapore
2.     Sebelum menuju hotel, kami mampir dulu di stasiun Aljunied, tepat di pintu keluar stasiun, ada sebuah tempat makan bernama Ananas Cafe. ini tempat makan halal, jadi bisa dikunjungi untuk teman – teman yang muslim. selain itu harga nya juga terjangkau, sekali makan untuk 1 orang saya mengeluarkan 3,30 SGD atau sekitar Rp.30.000 itu saya sudah mendapat 1 porsi nasi putih, 1 ayam goreng tepung, 1 telur ceplok dan segelas Calamansi (sejenis jus lemon).

Ananas Cafe dekat Aljunied
3.   Di Singapore, saya dan keluarga menginap di sebuah hostel di sekitar Bugis, yaitu five stones hostel (klik disini untuk info hostelnya) dan stasiun MRT terdekat dari hostel adalah Nicoll High Way. dari stasiun, kami hanya berjalan sekitar 5 menit sampai di depan hostel. kami memilih hostel dengan 4 kamar tidur bertingkat jadi pas menampung kami semua 8 orang dalam 1 kamar. hostel lebih murah daripada hotel, walaupun terkadang 1 kamar harus sharing dengan orang lain, tapi toh tidak masalah selama dapat tempat tidur dan nyaman. untungnya, walaupun kami datang lebih awal dari jam check in, kami dibolehkan masuk kamar lebih dulu, jadi kami bisa menaruh barang bawaan sebelum lanjut menjelajah Singapore.
Suasana kamar di Five Stones Hostel
4.  Selanjutnya kami menuju Sentosa Island dengan MRT menuju stasiun Harbour Front dan selanjutnya memesan tiket Sentosa Express di Lt.3 Mall Vivocity. tiket Sentosa Express ini berlaku 1 hari dan bebas dari dan menuju stasiun manapun di pulau Sentosa. Selengkapnya bisa dilihat di link Sentosa Express
a.      Tujuan pertama kami di Pulau Sentosa adalah Universal Studio Singapore, walaupun sebenarnya hanya foto – foto di depan globe bertuliskan Universal (hehehe..)
Kami 8 orang di depan globe USS
b.   Berikutnya kami mampir ke Candylicious sebuah toko permen dan coklat yang bersebelahan dengan Universal Studio Singapore. Desain toko nya unik, bagus untuk foto – foto. disini harga permen dan coklat nya lumayan mahal, jadi kalau mau belanja disana, cari permen atau coklat yang benar- benar diinginkan dan kira – kira tidak dijual di tempat lain. kalau boleh saran, untuk oleh – oleh sebaiknya jangan beli disini, masih ada toko coklat murah di Bugis Street.
Design depan Candylicious
Aneka patung permen di depan Candylicious
c.     Selanjutnya kami menuju ke beach station. disana terdapat sebuah wahana permainan bernama Luge and Skyride. kami mencoba wahana itu dan memilih paket untuk 3 kali Luge dan 3 kali Skyride per orang. Luge adalah sejenis kendaraan yg dikendarai di jalan menurun dan ada tracknya. cara mengendarainya gampang dan asyik. Sedangkan Skyride adalah sejenis kereta gantung, tapi terbuka. jadi kita bisa menikmati pemandangan Pulau Sentosa dengan baik dari atas. Skyride ini aman kok. Ada 2 pintu masuk ke wahana ini, ada yang dari atas (dari arah Madame Tussaud) dan dari bawah (dari Pantai Siloso). Info selengkapnya ada di link ini  Saya memilih masuk dari Siloso agar orang tua yang tidak ikut masuk wahana bisa menunggu di tepi pantai. Kalau bisa saran, sebaiknya memilih paket 3 kali Luge dan Skyride karena disana, terdapat 2 track Luge jadi kalau pilih yang 1 Luge dan 1 Skyride, hanya bisa mencoba salah satu track, dan rasanya kurang puas. harganya pun sesuai.
Sebelum naik Luge
Suasana dari atas Skyride
d.      Setelah bermain Luge, kami sekeluarga menuju Siloso Beach dengan menaiki shuttle bus yang disediakan gratis untuk wisatawan. Menurut saya pribadi, Pantai Siloso cukup indah, tapi jika ingin menikmati pantai yang lebih indah, datang saja ke Bali, tidak perlu jauh-jauh ke Singapore. hehehehe... (numpang promosi)
Suasana Pantai Siloso
5.      Kami balik dari Sentosa sekitar pukul 6 sore, dengan Sentosa Express menuju Vivocity Mall, kemudian turun menuju stasiun Harbour Front dan naik MRT menuju Bugis. Suhu dan cuaca di Singapore mirip dengan di Bali (ya karena saya tinggal di Bali), hanya saja polusinya lebih sedikit dan lingkungannya jauh lebih bersih.
Suasana jalanan Singapore
6.      Sebelum ke hostel, saya singgah di sebuah kedai makan di Pasar Bugis, disana kami membeli makan malam untuk dibawa ke hostel. Harga 1 porsi nasi dengan 2 jenis daging dan 1 jenis sayuran adalah 3 SGD. porsi nasi yang kami beli ini benar – benar jumbo, jangan lupa minta sendok ya.

7.      Malam hari kami menuju ke Bay Front MRT, keluar dari stasiun, tampak berdiri dengan megah Hotel Marina Bay Sand, tepat disebelahnya terdapat lift untuk naik ke balkon. Setelah di atas, maka dapat terlihat dengan jelas pemandangan cantik Singapore Flyer, indahnya permainan lampu di Garden By The Bay dan gemerlapnya Singapore.
Tepat berada di bawah Hotel Marina Bay Sand
Pemandangan Singapore saat malam hari
8.      Pukul 21.30, masih dengan MRT dari Bay Front menuju Bugis kami mengunjungi Bugis street bermaksud untuk membeli oleh – oleh, tapi ternyata banyak toko yang sudah tutup, kami baru tau kalau toko disini buka sampai jam 10 malam saja. Untungnya, masih ada beberapa toko coklat dan pernak pernik yang buka. Hanya dalam waktu 30 menit kami semua sudah selesai berbelanja. ya, karena harganya murah, tidak perlu tawar menawar sehingga proses belanja jadi lebih cepat. Selanjutnya kami berjalan kaki menuju hostel sambil menikmati suasana jalanan dan beristirahat.

Hari 2 (9 Mei 2015)
1.   Setelah breakfast (disediakan di hostel), mandi dan packing, kami mengangkut barang keluar dari kamar, kemudian check out pukul 10.00 pagi. pihak hostel mengijinkan kami untuk menitipkan barang sementara di lobby hostel sampai batas pukul 11 malam hari itu. Jadi kami bisa melanjutkan jalan – jalan tanpa repot membawa barang bawaan.
melalui Arab Street yang dekat dengan hostel
2.   Kami berjalan kaki menuju stasiun Bugis, dengan MRT menuju stasiun Raffles Place. Keluar dari stasiun, kami berjalan kaki sebentar kemudian tampaklah Singapore River. Teman – teman dapat berjalan kaki menikmati sungai, berfoto dengan patung – patung yang ada dipinggir sungai atau membeli es krim potong. Ada 1 pedagang es krim potong yang saya temui disana saat itu, penjualnya kakek dan nenek tua. Harga 1 potong es krim dibalut roti adalah 1,20 SGD atau sekitar Rp.10.000 dengan banyak pilihan rasa es krim.
Singapore River
Suasana pinggir Singapore River
Es Krim Potong
3.    Ujung dari Singapore River adalah Merlion Park. Disanalah terdapat ikon dari Singapore, yaitu patung Merlion. Silakan berfoto dengan latar Patung Merlion dan dengan gaya yang unik. Saran saya, karena saat siang hari disana panas, bawalah payung lipat dan kacamata gelap agar saat berfoto tetap terlihat kece.
Merlion Park
4.   Dari Raffles Place MRT, berikutnya turun di Orchad MRT. Mumpung ada di Singapore, apa salahnya berjalan – jalan di sekitar Orchad Road, walaupun tidak berbelanja di deretan toko – toko mewah disana. Kalau teman – teman penggila tas, baju atau barang – barang dengan merek – merek terkenal, disinilah tempatnya. Tapi, kalau teman – teman backpacker seperti saya, juga bisa berbelanja di Orchad road, karena di pinggir jalannya juga banyak pedagang es krim potong seharga 1,20 SGD. hehehehe..



  
5.   Berikutnya dari Orchad MRT kami menuju ke China Town MRT. Sesuai dengan namanya, begitu keluar dari stasiun, teman – teman sudah memasuki kawasan China Town. Disini terdapat banyak pedagang. dari makanan, minuman, buah, pernak pernik, baju, hingga kuil. Harga nya pun relatif murah. makanan yang dijual berkisar dari 2 SGD hingga 10 SGD. Tempat ini paling pas untuk mencari oleh – oleh.
Tempat belanja di China Town
6.    Setelah puas makan, membeli oleh – oleh dan berkeliling di China Town, kami balik ke hostel untuk memasukan barang bawaan kami dan sekedar mencuci muka melepas lelah di hostel. Walaupun kami sudah check out pagi tadi, tapi pihak hostel masih mengijinkan kami beristirahat, menggunakan toilet yg ada di lobby bahkan mengisi baterai ponsel kami disana. Hingga pukul 8 malam kami berangkat menuju People Park Centre.

7.    People Park Centre terletak di kawasan China Town. Bus malam yang kami naiki menuju KL, menjemput penumpang di kawasan ini. Bus datang pukul 11 malam. jadi, sembari menunggu bus, kami memutuskan untuk makan malam dan berjalan – jalan sebentar di kawasan China Town menikmati indahnya kelap kelip lampion pada malam hari. Tepat pukul 23.15, bus tiba dan setelah memasukan barang dan menyerahkan tiket, kami lalu berangkat menuju Kuala Lumpur. Di perjalanan, kami melalui 2 kali tahapan imigrasi. Pertama, imigrasi Singapore dan kemudian imigrasi masuk ke Malaysia yang ada di Johor Baru. Jarak kedua imigrasi ini cukup berdekatan.

Hari 3 (10 Mei 2015)
1.     Kami tiba di Kuala Lumpur tepatnya di depan Berjaya Time Square sekitar pukul 6 pagi (tidak ada perbedaan waktu antara Malaysia dan Bali). Kemudian kami menuju ke hotel tempat kami menginap yaitu Hotel Ceria yang kebetulan hanya 5 menit berjalan kaki dari tempat kami diturunkan tadi (info hotel selengkapnya ada di link ini).  Setelah check in, beristirahat dan mandi, kami memulai perjalanan kami menjelajah Kuala Lumpur.

2.    Sarapan kami beli di 7 Eleven. Minimarket 24 jam ini banyak tersebar di Kuala Lumpur ataupun Singapore. Disini tersedia paket nasi yang bisa dihangatkan sebelum dinikmati, harganya pun terjangkau.

3.   Berikutnya kami menuju Pasar Seni yang ada di jalan Hang Kasturi dengan menggunakan transportasi umum yaitu MRT. Stasiun terdekat dari hotel adalah stasiun Imbi. Untuk turis seperti saya dan keluarga, kami harus memesan token untuk 1 tujuan apabila ingin menggunakan MRT pada mesin tiket yang ada di setiap stasiun. 1 orang wajib membeli 1 token, harga 1 token relatif murah, berkisar antara 2 – 8 MYR atau sekitar Rp.8000 – Rp.32000, tergantung jarak stasiun yang dituju dari stasiun tempat pemesanan token. Awalnya kami sempat bingung dengan sistem token yang berlaku di KL ini, karena sebelumnya di Singapore, urusan transportasi ini begitu simple. Yang harus dipahami apabila ingin menggunakan kereta di KL adalah, jenis kereta apa yang melewati tempat tujuan. dan setiap pergantian jenis kereta, harus melalui stasiun KL Sentral. Jika masih bingung juga, silahkan bertanya pada petugas yang berada di office atau security yang berjaga di stasiun. Bertanya saja dengan Bahasa Indonesia, mereka bisa mengerti kok, tapi dijawab dengan Bahasa Melayu. Yaa..masih bisa kita mengerti lah.

4.   Di Pasar Seni ini terdapat berbagai macam pedagang, dari makanan, minuman, coklat, baju, perhiasan, tas sampai elektronik. harganya juga relatif murah jadi bisa dijadikan tempat untuk mencari oleh – oleh.
Pasar Seni Hang Kasturi
5.  Kami balik menuju Berjaya Time Square dengan jalur kereta yang sama dengan saat kami berangkat tadi. Setelah menaruh barang belanjaan kami di hotel, kami kemudian menuju Colmar Tropicale yang ada dikawasan Berjaya Hills dengan bus khusus yang sebelumnya sudah kami pesan pagi tadi. Banyak hal yang dapat dilakukan di kawasan Colmar Tropicale ini. Teman – teman bisa menikmati sejuknya udara karena berada di perbukitan, berfoto dengan latar bangunan yang bernuansa Perancis, menikmati aneka makanan yang dijual disana, berinteraksi dengan angsa, menikmati pertunjukan sirkus, selain itu juga terdapat shuttle bus gratis menuju Japan Village (desa bernuansa Jepang disini bisa mencoba mengenakan Kimono, rumah minum teh ala Jepang), Animal Park (bisa bermain dengan kelinci dan satwa lucu lainnya) dan banyak tempat lagi, info selengkapnya tentang bus dan Colmar Tropicale ada di link ini.
Pemandangan Colmar Tropicale dari atas menara

Di depan gerbang Colmar Tropicale

Japan Village
6.  Kami balik dari Colmar menggunakan bus khusus tadi sekitar pukul 18.30, perjalanan dari Colmar Tropicale menuju kota Kuala Lumpur + 1 jam. Seharusnya kami diturunkan di tempat kami naik tadi yaitu di Berjaya Time Square, tapi berhubung dalam 1 bus hanya diisi oleh keluarga saya saja (1 bus kapasitas 8 orang + 1 supir), jadi  kami minta untuk langsung diantarkan menuju Twin Tower dengan memberikan tip tambahan 20 MYR (lumayan dari pada harus bolak balik naik kereta, plus dapat tour guide selama perjalanan).
Twin Tower Kuala Lumpur
7.   Setelah berfoto dan menikmati indahnya pertunjukan air mancur menari, kami balik menuju hotel dengan MRT dari stasiun KLCC, kemudian berganti kereta di stasiun Masjid Jamek, turun di stasiun Hang Tuah dan berganti ke Monorel menuju stasiun Imbi. kemudian berjalan kaki 10 menit menuju hotel dan beristirahat.

Hari 4 (11 Mei 2015)
1.      Pukul 10.00 kami check out hotel dan bersiap menikmati Kuala Lumpur di hari terakhir, karena sore nanti kami sudah balik ke Bali. Dengan barang bawaan yang lumayan banyak, kami menuju stasiun Imbi dan memesan token di mesin otomatis untuk menuju KL Sentral. Di KL Sentral tepatnya di dekat toilet, terdapat loker penitipan barang untuk wisatawan yang masih ingin menikmati KL tanpa harus repot membawa koper kesana kemari. Loker ini menerapkan sistem koin dan kunci, untuk dapat mengunci loker, harus membeli koin di mesin yang tersedia disana, setelah itu loker bisa dikunci dan hanya bisa dibuka sekali saja. jadi kunci ini harus disimpan dan pastikan barang – barang penting yang akan terpakai seperti passport, HP dan uang sudah anda bawa. Ada beberapa jenis loker, sesuai kapasitasnya. saya dan keluarga memilih yang kapasitas besar dengan harga 20 MYR (sekitar Rp.80.000). 1 loker ini bisa memuat barang – barang kami semua 8 orang, batas pengambilan barang adalah jam 12 malam hari itu.


2.  Dari KL Sentral, kami menggunakan LRT menuju ke Batu Caves. Disana terdapat kuil pemujaan untuk umat Hindu, patung Hanoman dan Lord Murugan yang berukuran besar, menikmati jajanan India dan berinteraksi dengan burung – burung. selain itu, teman – teman juga bisa naik tangga menuju gua yang didalamnya terdapat arca – arca Hindu.

                   
Batu Caves

3.    Kami balik dari Batu Caves sekitar pukul 1 siang dan menuju KL Sentral dengan LRT. Kami kemudian makan siang di KFC yang ada di KL Sentral, berbelanja beberapa cemilan untuk bekal di jalan menuju airport dan memesan tiket KLIA Express (kereta cepat khusus menuju Bandara KLIA). Jam 14.40 setelah mengambil barang – barang di loker, kami menuju Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) dan dengan Air Asia kami terbang menuju Bali pukul 17.55. Sembari menunggu jam keberangkatan, teman - teman bisa berkeliling kawasan perbelanjaan di KLIA 2.

4.   Kami mendarat di Ngurah Rai International Airport Denpasar pukul 20.30 WITA dan keluar bandara langsung menuju warung lalapan, karena kami begitu rindu makanan Indonesia.

Sekian cerita perjalanan saya dan keluarga, semoga bisa memberikan gambaran untuk teman – teman yang akan melakukan wisata ke Singapore dan atau Malaysia. Maaf bila ada salah penulisan, dan terima kasih sudah sempat membaca. Salam hangat dari Bali.
Om Shanti, Shanti, Shanti Om….


Minggu, 14 Juli 2013

Penentuan Kadar Parasetamol

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
1.        Tujuan Umum
                               Mahasiswa mampu melakukan penetapan kadar parasetamol dalam tablet menggunakan spektrofotometri uv-vis
2.        Tujuan Khusus
a.    Dapat membuat kurva hubungan konsentrasi parasetamol dan absorbansi pada panjang gelombang maksimum.
b.    Dapat membuat persamaan regresi linier.
c.    Dapat menentukan kadar parasetamol dalam tablet dengan spektrofotometri UV-Vis dengan kurva kalibrasi regreasi dan persamaan garis regresi linier

II. Latar Belakang
                        Panas tinggi atau demam adalah suatu kondisi saat suhu badan lebih tinggi daripada biasanya atau diatas suhu normal. Umumnya terjadi ketika seseorang mengalami gangguan kesehatan. Suhu normal manusia berkisar antara 36-370 C. Demam merupakan bentuk pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dengan mengeluarkan zat antibodi. Pengeluaran zat antibodi yang lebih banyak daripada biasanya ini diikuti dengan naiknya suhu (Widjaja, 2001).
                        Parasetamol atau asetaminofen adalah obat yang dapat digunakan untuk meredakan demam. Selain itu Parasetamol juga dapat digunaan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit ringan. Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik salesma dan flu. Parasetamol aman dan dapat memberikan efek bila diberikan dalam dosis standar, tetapi karena mudah didapati, overdosis obat baik sengaja atau tidak sengaja sering terjadi.
                       
                        Untuk mengetahui seberapa kandungan atau jumlah zat paracetamol dalam suatu obat, maka perlu dilakukan penetapan kadar parasetamol dalam tablet dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis.


BAB V
PEMBAHASAN

5.1.  Pembuatan Larutan NaOH 0,1 N
Natrium hidroksida  juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Dalam kegiatan praktikum penentuan kadar parasetamol dalam sampel tablet, NaOH difungsikan sebagai pelarut untuk melarutkan sampel parasetamol. Dalam kegiatan praktikum, larutan NaOH yang dibuat memiliki konsentrasi 0,1 N, dimana prosedur pembuatannya adalah dengan melarutkan 4 gram NaOH padat yang kemudian dilarutkan dalam 1000 mL aquades atau air suling bebas CO2. Penggunaan air suling bebas CO2 dimaksudkan untuk menghindari terjadinya reaksi antara NaOH dengan CO2 yang dapat membentuk senyawa (Na2CO3 2 NaOH + CO2 → Na2CO3 + H2O) yang dapat menjadi pengotor dalam proses analisis parasetamol.

5.2. Pembuatan Larutan Stok Baku Parasetamol
Parasetamol atau asetaminen adalah obat analgesik dan antipiretik yang populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, serta demam. Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik selesma dan flu. Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen, parasetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi parasetamol tidak tergolong dalam obat jenis NSAID. Dalam dosis normal, parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu gumpalan darahginjal, atau duktus arteriosus pada janin.
Dalam kegiatan praktikum penentuan parasetamol , terlebih dahulu disiapkan larutan stok baku, yaitu larutan yang telah diketahui konsentrasinya secara pasti dan digunakan sebagai larutan induk. Pembuatan larutan stok baku parasetamol dibuat dengan cara melarutkan 1 mg parasetamol kedalam 100 mL NaOH 1 N sehingga didapatkan kadar 0,01 mg/ml. Namun, dalam kegiatan praktikum didapatkan kendala dalam proses penimbangan dimana batas deteksi neraca yang digunakan adalah 10 mg , sehingga perlu dilakukan pengenceran 10 mg parasetamol dalam 10 mL NaOH atau dengan konsentrasi 1mg/mL (1000µg/mL), untuk mendapatkan larutan dengan kadar 10µg/mL maka dari larutan dengan konsentrasi 1000µg/mL dilakukan pemipetan sebanyak 1 ml dan ditambahkan NaOH hingga didapatkan volume 100 mL  sehingga didapatkan kadar larutan stok baku sebesar 10µg/mL atau 0,01 mg/mL.

5.3 Pengukuran Panjang Gelombang Maksimum Parasetamol
Pada umumnya analisa kuantitatif yang menggunakan instrument spektrofotometer membutuhkan penentuan panjang gelombang maksimum, dimana panjang gelombang maksimum merupakan panjang gelombang yang memberikan absorbansi maksimal terhadap kompleks warna yang terbentuk dari analit. Penentuan panjang gelombang maksimal dilakukan dengan membuat kurva hubungan antara absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu larutan baku pada konsentrasi tertentu. Dalam kegiatan praktikum penentuan panjang gelombang maksimal , terlebih dahulu diasumsikan absorban larutan adalah pada 0,434, sehingga dapat ditentukan konsentrasi larutan yang akan dibuat dengan menggunakan persamaan lambert – beer yang mana didapatkan konsentrasi larutan yang dapat memberikan absorbansi 0,434 adalah 6,07 µg/mL. sehingga dari larutan stok baku yang dibuat dilakukan pemipetan sebanyak 6,07 mL yang selanjutnya dilarutkan dengan NaOH hingga volume 10 mL yang kemudian diukur dengan panjang gelombang 220 – 300 nm dan didapatkan panjang gelombang maksimum pada 256 nm, sehingga dalam penentuan kadar parasetamol digunakan panjang gelombang tersebut. Menurut teori, panjang gelombang maksimum untuk parasetamol adalah 257, namun karena pada praktikum ini rentang panjang gelombang yang digunakan adalah 3, maka panjang gelombang 256 bisa digunakan karena mendekati nilai tersebut. Jika dilihat dalam table absorbansi panjang gelombang maksimum, absorbansi tertinggi diperoleh pada panjang gelombang 220 nm, namun nilai ini tidak digunakan karena pada panjang gelombang tersebut, larutan yang dideteksi tidak hanya parasetamol, namun jg pengotor pada larutan, sehingga bukan merupakan hasil absorbansi murni larutan. Penggunaan panjang gelombang maksimal dalam analisa kuantitatif dengan spektrofotometer merupakan hal yang penting, hal ini dikarenakan :
a.       Pada panjang gelombang maksimal, kepekaanya juga maksimal karena pada panjang gelombang maksimal tersebut perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar.
b.      Di sekitar panjang gelombang maksimal bentuk kurva absorbansi datar , dan pada kondisi tersebut hokum Lambert – Beer akan terpenuhi
c.       Jika dilakukan pengukuran ulang maka kesalahan yang disebabkan oleh pemasangan ulang panjang gelombang akan kecil sekali ketika digunakan panjang gelombang maksimal.

5.4 Ekstraksi Dan Penetapan Kadar Parasetamol dari Tablet
Proses preparasi diawali dengan penimbangan bobot tablet paracetamol sebanyak 20 tablet,dimana penggunaan satu tablet parasetamol belum dapat mewakili kadar parasetamol pada sebagian besar tablet karena tidak pasti antara satu tablet dengan tablet yang lain mengandung jumlah parasetamol yang sama sehingga parasetamol yang ditimbang adalah sebanyak 20 tablet. Berat total dari 20 tablet adalah sebanyak 13,5171 gram. Tablet yang telah ditimbang tersebut digerus hingga homogen. Kemudian ditimbang sebanyak 50 mg dan dilarutkan dengan 100 ml NaOH 0.1 N dalam labu ukur lalu dikocok atau dihomogenkan selama 10 menit untuk mengoptimalkan proses pelarutan paracetamol dengan NaOH 0.1 N. Larutan paracetamol hasil ekstraksi disaring dan dipipet sebanyak 5 ml kemudian diencerkan dengan NaOH 0,1 N dalam labu ukur 250 ml sampai tanda batas. Dalam praktikum ini dibuat 2 sampel dengan cara pengerjaan yang sama dalam sampel parasetamol yang sama sehingga mendapat dua data hasil pengukuran. .Larutan sampel parasetamol diukur absorbansinya pada panjang gelombang 256 nm dan diperoleh hasil absorbansi:
1.                  sampel I           : 0,525
2.                  sampel II         : 0,526
Dari nilai absorbansi ini dapat dihitung kadar paracetamol dengan menggunakan persamaan regresi  linear yang diperoleh pada kurva kalibrasi larutan standar paracetamol.
5.5 Pembuatan Larutan Standar Untuk UJi Linierritas
Didalam membuat kurva standar perlu dibuat beberapa konsentrasi larutan dari larutan stok baku parasetamol 0,01 mg/ml. Menurut Gandjar dan Rohman dalam bukunya yang berjudul Kimia Farmasi Analisis dicantumkan bahwa rentang absorbansi yang memberikan kesalah terkecil pada metode validasi adalah 0,2 – 0,8 A. Oleh sebab itulah dalam pembuatan kurva standar ini digunakan beberapa konsentrasi yang memberikan rentang absorbansi antara 0,2 sampai 0,8 A.  Dan setelah diketahui bahwa rentang absorbansi yang memberikan kesalah terkecil adalah 0,2 – 0,8 A. Dimana, didalam pembuatan larutan ini, digunakan NaOH dengan konsentrasi 0,01 N.
Setelah diketahui bahwa absorbansi maksimumnya 0,8 dan minimumnya 0,2 A, selanjutnya dihitung konsentrasi larutan yang harus dibuat dengan menggunakan rumus :  , dimana nilai A adalah absorbansi yang ingin dicapai,  bernilai 715 dan b adalah 1. Dari sini kita dapat menentukan konsentrasi berpakah dari absorbansi maksimum dan minimum.
Setelah dilakukan perhitungan, didapat bahwa absorbansi maksimum, didapat pada konsentrasi 0,011 mg/ml, sedangkan absorbansi minimum pada konsentrasi 0,0028 mg/ml. sehingga dari hasil ini didapat bahwa konsentrasi larutan standar yang dibuat adalah 0,0028 mg/ml, 0,004 mg/ml, 0,005 mg/ml, 0,006 mg/ml, 0,007 mg/ml, 0,008 mg/ml, 0,009 mg/ml dan 0,01 mg/ml.
Untuk membuat larutan tersebut dibuat dari larutan stok baku parasetamol 0,01 mg/ml dan diencerkan hingga volumenya menjadi 10 ml dengan menggunakan NaOH 0,1 N. Untuk mengetahui berapa jumlah NaOH yang dipipet, digunakanlah rumus pengenceran V1  x M1 = V2  x M2 . setelah didapat larutan standar dengan berbagai konsentrasi tersebut, selanjutnya dipindahkan masing – masing larutan
tersebut kedalam masing – masing botol vial dan diberi label sesuai konsentrasi larutan standar.

5.6 Pembuatan kurva Kalibrasi
Pembuatan kurva kalibrasi atau kurva standar bertujuan untuk mengetahui linieritas hubungan antara konsentrasi larutan standar dengan absorbansinya, sehingga praktikan tahu apakah langkah kerja yang dilakukan telah sesuai atau tidak. Agar memperoleh hasil akurat dalam penentuan absorbansi parasetamol pada sampel. Didalam pembuatan kurva kalibrasi, digunakanlah hasil pengukuran absorbansi dari masing – masing larutan standar yang telah dibuat dengan menggunakan spektrofotometer Merck SHIMADZU Uv mini-1240, pada panjang gelombang maksimum, yaitu 256 nm. Didalam pengukuran dengan menggunakan spektrofotometer ini, digunakan kuvet yang terbuat dari kuarsa yang berbentuk persegi panjang. Dimana kuvet ini merupakan kuvet yang paling bagus untuk pengukuran absorbansi.
Didalam pengukuran absorbansi ini, perlu dilakukan pembilasan pada kuvet dengan larutan yang akan diukur dan pastikan bagian kuvet yang berwarna bening bersih dengan Tissue kering dan jangan sampai tersentuh dengan tangan. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi absorbansi.
Setelah didapat absorbansi dari masing – masing konsentrai larutan, dilakukan pembuatan kurva dengan memplot antara konsntrasi ( sumbu x) dan absorbansi sampel ( sumbu y), lalu titik tersebut dihubungkan dengan garis lurus. Selanjutnya ditentukan kelinieritasnya dengan menggunakan koefisien korelasi. Dimana kurva tersebut dapat dikatakan linear, jika nilai koefisien korelasinya mendekati satu (1).
Dan setelah diplot dalam kurva, didapat hasil bahwa kurvanya hamper linier, dimana koefisien korelasinya mendekati satu, namun garis yang terbentuk tidak lurus. Penyimpangan dari garis lurus ini dapat disebabkan oleh adanya kekuatan ion yang tinggi, perubahan suhu, serta reaksi ikutan yang terjadi. Setelah data absorbansi dan konsentrasi dimasukkan dalam persamaan garis linier, diperoleh kurva yang membentuk garis lurus, dimana menyatakan bahwa kurva standar yang dibuat telah linier atau hubungan antara konsentrasi dan absorbansi sudah linier.

Hal – hal yang harus diperhatikan
Didalam praktikum kali ini, ada beberapa hal yang hendaknya perlu diperhatikan, agar hasil yang didapat merupakan kondisi yang sesungguhnya dari sampel yang diperiksa , yaitu :
·         Haluskan sampel parasetamol dari 20 tablet secara sempurna, baru ditimbang sesuai kebutuhan, dengan tujuan agar hasil yang dihasilkan representative.
·         Gunakan peralatan yang bersih, bebas dari pengotor atau kontaminan serta dipastikan benar – benar kering bila perlu dibilas terlebih dahulu dengan larutan kerja
·         Teliti didalam melakukan penimbangan maupun pemipetan
·         Gunakan kuvet yang bersih dan dibilas sebelumnya dengan larutan yang akan diukur absorbansinya
·         Beri label pada masing – masing larutan untuk mencegah terjadinya tertukarnya sampel.
·         Pastikan sktrofotometer yang digunakan telah dipanaskan sebelumnya untuk mengoptimalkan kerja alat itu sendiri.



BAB VI
SIMPULAN 

6.1 Simpulan
1.      Pada praktikum ini hubungan konsentrasi dan absorbansi parasetamol dinyatakan dalam bentuk kurva, dimana diperoleh garis lurus yang menyatakan hubungan linier antara konsentrasi parasetamol dan absorbansi pada panjang gelombang maksimum, yaitu 256 nm.
2.      Persamaan regresi yang diperoleh pada praktikum ini berdasarkan Hukum Lambert-Beer adalah y = 51,32x – 0,00865.
3.      Kadar parasetamol pada sampel yang diperiksa pada praktikum ini adalah 0,01040 mg/ml. hasil ini diperoleh dengan menggunakan persamaan regresi diatas.