Om Swastiastu..
Saya Luh De, gadis Bali tulen yang sekarang mau share
pengalaman jalan – jalan (kalo bahasa bali nya melali) ke 2 negara tetangga kita, Singapore dan Malaysia. Saya kesana
bareng keluarga 8 orang. kami berangkat hari Jumat tgl 8 Mei 2015 dari Bandara
Ngurah Rai Denpasar ke Changi International Airport Singapore. Dan balik ke
Bali hari Senin tgl 11 Mei 2015 dari Kuala Lumpur International Airport 2
Malaysia.
Ini termasuk ide dadakan, pesan tiket pesawatnya pun
seminggu sebelum berangkat, jadinya ya dapet harga yang agak tinggi. Saran buat
teman – teman yang mau melali, kalo bisa rencanain nya jauh – jauh hari deh.
paling gak, 2 minggu sebelum berangkat udah pesan tiket pesawat dan lain –
lain. Rencana nya sih udah sebulan yg lalu, gara – gara masalah passport adik
saya, jadi nya baru bisa pesan tiket pesawat nya H-7. Semua tiket pesawat kita pesan
sendiri lewat online. kebetulan kemaren kami terbang dengan Air Asia, dan kakak saya udah pernah
sebelumnya pesan – pesan tiket pesawat gitu dan bisa web check in sendiri, ya
jadi nya di bandara gak perlu antri buat check in. tapi satu yang agak ribet
adalah saat mau pesan tiket balik ke Bali dari Kuala Lumpur. ternyata bayarnya
harus dengan ringgit Malaysia (RM). masalah yang lain pembayaran tiket pesawat
online, harus dengan kartu kredit dan di keluarga saya itu gak ada yang punya
kartu kredit, ya jadinya minjem kartu kredit temennya kakak saya deh. agak
ribet sedikit tapi gak apa – apa, nambah pengalaman, siapa tau lama – lama bisa
buka agen travel (astungkara).
Selain tiket pesawat, kita juga ngebut pesan tiket bus
dari Singapore ke Kuala Lumpur. pesannya pun online dan pembayaran dengan kartu
kredit (yang masih minjem punya temen kakak). Kami pilih naik bus malam, karena
selain menghemat biaya sewa kamar hotel, juga karena jarak Singapore – Kuala
Lumpur yang relatif dekat, kurang lebih 6 jam via bus. jadi bisa tidur di
jalan. kami pake bus malam 707 inc. info selengkapnya tentang bus yang kami
gunakan ada di link 707 inc atau ini Untuk kamar hotel baik di Singapore atau Kuala
Lumpur, kami pesan lewat agoda.com caranya mudah kok. saya yakin semua pasti
bisa dapat hotel yang pas asalkan booking nya jauh-jauh hari.
Hari 1 (8 Mei 2015)
1. Kami berangkat dari Bandara Ngurah Rai Denpasar jam 7.00 WITA dan
mendarat di Changi International Airport Singapore jam 9.30 WITA (tidak ada
perbedaan waktu antara Bali dan Singapore jadi saya gak perlu mengatur waktu di
jam tangan). Berhubung kami gak pakai bagasi, jadi kami langsung menuju terminal
2 bandara untuk pesan Singapore Tourist Pass (selengkapnya
ada di link ini). lalu kami langsung menuju terminal 3 untuk naik MRT menuju
hotel. !!! Penting buat teman – teman, sebelum bepergian ke negara lain dan
tidak menggunakan jasa travel (backpacker-an) pastikan kita tau tentang alat
tranportasi apa yang bisa digunakan selama disana. kalau ada transportasi umum
seperti MRT atau bus, usahakan sudah mencari info tentang tarifnya, jalurnya,
dan jam operasionalnya. Paling tidak sudah ada gambaran, daripada tidak tau
sama sekali. selanjutnya kan bisa ditanyakan disana. ingat!! MALU BERTANYA
SESAT DIJALAN
Suasana di dalam MRT Singapore |
Peta Jalur MRT Singapore |
2. Sebelum menuju hotel, kami mampir dulu di stasiun Aljunied, tepat di
pintu keluar stasiun, ada sebuah tempat makan bernama Ananas Cafe. ini tempat makan halal, jadi bisa dikunjungi untuk
teman – teman yang muslim. selain itu harga nya juga terjangkau, sekali makan
untuk 1 orang saya mengeluarkan 3,30 SGD atau sekitar Rp.30.000 itu saya sudah
mendapat 1 porsi nasi putih, 1 ayam goreng tepung, 1 telur ceplok dan
segelas Calamansi (sejenis jus lemon).
Ananas Cafe dekat Aljunied |
3. Di Singapore, saya dan keluarga menginap di sebuah hostel di sekitar
Bugis, yaitu five stones hostel (klik disini untuk info hostelnya) dan stasiun MRT terdekat dari hostel adalah Nicoll High
Way. dari stasiun, kami hanya berjalan sekitar 5 menit sampai di depan hostel.
kami memilih hostel dengan 4 kamar tidur bertingkat jadi pas menampung kami
semua 8 orang dalam 1 kamar. hostel lebih murah daripada hotel, walaupun
terkadang 1 kamar harus sharing dengan orang lain, tapi toh tidak masalah
selama dapat tempat tidur dan nyaman. untungnya, walaupun kami datang lebih
awal dari jam check in, kami dibolehkan masuk kamar lebih dulu, jadi kami bisa
menaruh barang bawaan sebelum lanjut menjelajah Singapore.
Suasana kamar di Five Stones Hostel |
4. Selanjutnya kami menuju Sentosa Island dengan MRT menuju stasiun Harbour
Front dan selanjutnya memesan tiket Sentosa
Express di Lt.3 Mall Vivocity. tiket Sentosa Express ini berlaku 1 hari dan
bebas dari dan menuju stasiun manapun di pulau Sentosa. Selengkapnya bisa dilihat
di link Sentosa Express
a. Tujuan pertama kami di Pulau Sentosa adalah Universal Studio Singapore, walaupun sebenarnya hanya foto – foto
di depan globe bertuliskan Universal (hehehe..)
Kami 8 orang di depan globe USS |
b. Berikutnya kami mampir ke Candylicious
sebuah toko permen dan coklat yang bersebelahan dengan Universal Studio
Singapore. Desain toko nya unik, bagus untuk foto – foto. disini harga permen
dan coklat nya lumayan mahal, jadi kalau mau belanja disana, cari permen atau
coklat yang benar- benar diinginkan dan kira – kira tidak dijual di tempat
lain. kalau boleh saran, untuk oleh – oleh sebaiknya jangan beli disini, masih
ada toko coklat murah di Bugis Street.
Design depan Candylicious |
Aneka patung permen di depan Candylicious |
c. Selanjutnya kami menuju ke beach station. disana terdapat sebuah wahana
permainan bernama Luge and Skyride. kami
mencoba wahana itu dan memilih paket untuk 3 kali Luge dan 3 kali Skyride per
orang. Luge adalah sejenis kendaraan yg dikendarai di jalan menurun dan ada
tracknya. cara mengendarainya gampang dan asyik. Sedangkan Skyride adalah sejenis
kereta gantung, tapi terbuka. jadi kita bisa menikmati pemandangan Pulau
Sentosa dengan baik dari atas. Skyride ini aman kok. Ada 2 pintu masuk ke
wahana ini, ada yang dari atas (dari arah Madame Tussaud) dan dari bawah (dari
Pantai Siloso). Info selengkapnya ada di link ini Saya memilih masuk dari Siloso agar orang tua
yang tidak ikut masuk wahana bisa menunggu di tepi pantai. Kalau bisa saran,
sebaiknya memilih paket 3 kali Luge dan Skyride karena disana, terdapat 2 track
Luge jadi kalau pilih yang 1 Luge dan 1 Skyride, hanya bisa mencoba salah satu
track, dan rasanya kurang puas. harganya pun sesuai.
Sebelum naik Luge |
Suasana dari atas Skyride |
d.
Setelah bermain Luge, kami sekeluarga menuju Siloso Beach dengan menaiki shuttle bus yang disediakan gratis
untuk wisatawan. Menurut saya pribadi, Pantai Siloso cukup indah, tapi jika
ingin menikmati pantai yang lebih indah, datang saja ke Bali, tidak perlu
jauh-jauh ke Singapore. hehehehe... (numpang promosi)
Suasana Pantai Siloso |
5.
Kami balik dari Sentosa sekitar pukul 6 sore, dengan Sentosa Express
menuju Vivocity Mall, kemudian turun menuju stasiun Harbour Front dan naik MRT
menuju Bugis. Suhu dan cuaca di Singapore mirip dengan di Bali (ya karena saya
tinggal di Bali), hanya saja polusinya lebih sedikit dan lingkungannya jauh
lebih bersih.
Suasana jalanan Singapore |
6.
Sebelum ke hostel, saya singgah di sebuah kedai makan di Pasar Bugis, disana kami membeli makan
malam untuk dibawa ke hostel. Harga 1 porsi nasi dengan 2 jenis daging dan 1
jenis sayuran adalah 3 SGD. porsi nasi yang kami beli ini benar – benar jumbo,
jangan lupa minta sendok ya.
7.
Malam hari kami menuju ke Bay Front MRT, keluar dari stasiun, tampak
berdiri dengan megah Hotel Marina Bay
Sand, tepat disebelahnya terdapat lift untuk naik ke balkon. Setelah di
atas, maka dapat terlihat dengan jelas pemandangan cantik Singapore Flyer, indahnya permainan lampu di Garden By The Bay dan gemerlapnya Singapore.
Tepat berada di bawah Hotel Marina Bay Sand |
Pemandangan Singapore saat malam hari |
8.
Pukul 21.30, masih dengan MRT dari Bay Front menuju Bugis kami
mengunjungi Bugis street bermaksud
untuk membeli oleh – oleh, tapi ternyata banyak toko yang sudah tutup, kami
baru tau kalau toko disini buka sampai jam 10 malam saja. Untungnya, masih ada
beberapa toko coklat dan pernak pernik yang buka. Hanya dalam waktu 30 menit
kami semua sudah selesai berbelanja. ya, karena harganya murah, tidak perlu tawar
menawar sehingga proses belanja jadi lebih cepat. Selanjutnya kami berjalan
kaki menuju hostel sambil menikmati suasana jalanan dan beristirahat.
Hari 2 (9 Mei 2015)
1. Setelah breakfast (disediakan di hostel), mandi dan packing, kami
mengangkut barang keluar dari kamar, kemudian check out pukul 10.00 pagi. pihak
hostel mengijinkan kami untuk menitipkan barang sementara di lobby hostel
sampai batas pukul 11 malam hari itu. Jadi kami bisa melanjutkan jalan – jalan
tanpa repot membawa barang bawaan.
2. Kami berjalan kaki menuju stasiun Bugis, dengan MRT menuju stasiun
Raffles Place. Keluar dari stasiun, kami berjalan kaki sebentar kemudian
tampaklah Singapore River. Teman –
teman dapat berjalan kaki menikmati sungai, berfoto dengan patung – patung yang
ada dipinggir sungai atau membeli es krim potong. Ada 1 pedagang es krim potong
yang saya temui disana saat itu, penjualnya kakek dan nenek tua. Harga 1 potong
es krim dibalut roti adalah 1,20 SGD atau sekitar Rp.10.000 dengan banyak
pilihan rasa es krim.
melalui Arab Street yang dekat dengan hostel |
Es Krim Potong |
3. Ujung dari Singapore River adalah Merlion
Park. Disanalah terdapat ikon dari Singapore, yaitu patung Merlion. Silakan
berfoto dengan latar Patung Merlion dan dengan gaya yang unik. Saran saya,
karena saat siang hari disana panas, bawalah payung lipat dan kacamata gelap
agar saat berfoto tetap terlihat kece.
4. Dari Raffles Place MRT, berikutnya turun di Orchad MRT. Mumpung ada di
Singapore, apa salahnya berjalan – jalan di sekitar Orchad Road, walaupun tidak berbelanja di deretan toko – toko mewah
disana. Kalau teman – teman penggila tas, baju atau barang – barang dengan
merek – merek terkenal, disinilah tempatnya. Tapi, kalau teman – teman
backpacker seperti saya, juga bisa berbelanja di Orchad road, karena di pinggir
jalannya juga banyak pedagang es krim potong seharga 1,20 SGD. hehehehe..
Merlion Park |
5. Berikutnya dari Orchad MRT kami menuju ke China Town MRT. Sesuai dengan
namanya, begitu keluar dari stasiun, teman – teman sudah memasuki kawasan China Town. Disini terdapat banyak
pedagang. dari makanan, minuman, buah, pernak pernik, baju, hingga kuil. Harga
nya pun relatif murah. makanan yang dijual berkisar dari 2 SGD hingga 10 SGD.
Tempat ini paling pas untuk mencari oleh – oleh.
6. Setelah puas makan, membeli oleh – oleh dan berkeliling di China Town,
kami balik ke hostel untuk memasukan barang bawaan kami dan sekedar mencuci
muka melepas lelah di hostel. Walaupun kami sudah check out pagi tadi, tapi
pihak hostel masih mengijinkan kami beristirahat, menggunakan toilet yg ada di
lobby bahkan mengisi baterai ponsel kami disana. Hingga pukul 8 malam kami
berangkat menuju People Park Centre.
Tempat belanja di China Town |
7. People Park Centre terletak di kawasan China Town. Bus malam yang kami
naiki menuju KL, menjemput penumpang di kawasan ini. Bus datang pukul 11 malam.
jadi, sembari menunggu bus, kami memutuskan untuk makan malam dan berjalan –
jalan sebentar di kawasan China Town menikmati indahnya kelap kelip lampion
pada malam hari. Tepat pukul 23.15, bus tiba dan setelah memasukan barang dan
menyerahkan tiket, kami lalu berangkat menuju Kuala Lumpur. Di perjalanan, kami
melalui 2 kali tahapan imigrasi. Pertama, imigrasi Singapore dan kemudian
imigrasi masuk ke Malaysia yang ada di Johor Baru. Jarak kedua imigrasi ini
cukup berdekatan.
Hari 3 (10 Mei 2015)
1. Kami tiba di Kuala Lumpur tepatnya di depan Berjaya Time Square sekitar pukul 6 pagi (tidak ada perbedaan waktu
antara Malaysia dan Bali). Kemudian kami menuju ke hotel tempat kami menginap
yaitu Hotel Ceria yang kebetulan
hanya 5 menit berjalan kaki dari tempat kami diturunkan tadi (info hotel
selengkapnya ada di link ini).
Setelah check in, beristirahat dan mandi, kami memulai perjalanan kami
menjelajah Kuala Lumpur.
2. Sarapan kami beli di 7 Eleven. Minimarket
24 jam ini banyak tersebar di Kuala Lumpur ataupun Singapore. Disini tersedia
paket nasi yang bisa dihangatkan sebelum dinikmati, harganya pun terjangkau.
3. Berikutnya kami menuju Pasar Seni
yang ada di jalan Hang Kasturi dengan menggunakan transportasi umum yaitu
MRT. Stasiun terdekat dari hotel adalah stasiun Imbi. Untuk turis seperti saya
dan keluarga, kami harus memesan token untuk 1 tujuan apabila ingin menggunakan
MRT pada mesin tiket yang ada di setiap stasiun. 1 orang wajib membeli 1 token,
harga 1 token relatif murah, berkisar antara 2 – 8 MYR atau sekitar Rp.8000 –
Rp.32000, tergantung jarak stasiun yang dituju dari stasiun tempat pemesanan
token. Awalnya kami sempat bingung dengan sistem token yang berlaku di KL ini,
karena sebelumnya di Singapore, urusan transportasi ini begitu simple. Yang
harus dipahami apabila ingin menggunakan kereta di KL adalah, jenis kereta apa
yang melewati tempat tujuan. dan setiap pergantian jenis kereta, harus melalui
stasiun KL Sentral. Jika masih bingung
juga, silahkan bertanya pada petugas yang berada di office atau security yang
berjaga di stasiun. Bertanya saja dengan Bahasa Indonesia, mereka bisa mengerti
kok, tapi dijawab dengan Bahasa Melayu. Yaa..masih bisa kita mengerti lah.
4. Di Pasar Seni ini terdapat berbagai macam pedagang, dari makanan,
minuman, coklat, baju, perhiasan, tas sampai elektronik. harganya juga relatif
murah jadi bisa dijadikan tempat untuk mencari oleh – oleh.
Pasar Seni Hang Kasturi |
Pemandangan Colmar Tropicale dari atas menara |
Di depan gerbang Colmar Tropicale |
Japan Village |
Twin Tower Kuala Lumpur |
Hari 4 (11 Mei 2015)
1.
Pukul 10.00 kami check out hotel dan bersiap menikmati Kuala Lumpur di
hari terakhir, karena sore nanti kami sudah balik ke Bali. Dengan barang bawaan
yang lumayan banyak, kami menuju stasiun Imbi dan memesan token di mesin
otomatis untuk menuju KL Sentral. Di KL Sentral tepatnya di dekat toilet, terdapat loker
penitipan barang untuk wisatawan yang masih ingin menikmati KL tanpa harus
repot membawa koper kesana kemari. Loker ini menerapkan sistem koin dan kunci,
untuk dapat mengunci loker, harus membeli koin di mesin yang tersedia disana,
setelah itu loker bisa dikunci dan hanya bisa dibuka sekali saja. jadi kunci
ini harus disimpan dan pastikan barang – barang penting yang akan terpakai
seperti passport, HP dan uang sudah anda bawa. Ada beberapa jenis loker, sesuai
kapasitasnya. saya dan keluarga memilih yang kapasitas besar dengan harga 20
MYR (sekitar Rp.80.000). 1 loker ini bisa memuat barang – barang kami semua 8
orang, batas pengambilan barang adalah jam 12 malam hari itu.
2. Dari KL Sentral, kami menggunakan LRT menuju ke Batu Caves. Disana terdapat kuil pemujaan untuk umat Hindu, patung
Hanoman dan Lord Murugan yang berukuran besar, menikmati jajanan India dan
berinteraksi dengan burung – burung. selain itu, teman – teman juga bisa naik
tangga menuju gua yang didalamnya terdapat arca – arca Hindu.
3. Kami balik dari Batu Caves sekitar pukul 1 siang dan menuju KL Sentral
dengan LRT. Kami kemudian makan siang di KFC
yang ada di KL Sentral, berbelanja beberapa cemilan untuk bekal di jalan menuju
airport dan memesan tiket KLIA Express (kereta cepat khusus menuju Bandara
KLIA). Jam 14.40 setelah mengambil barang – barang di loker, kami menuju Kuala
Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) dan dengan Air Asia kami terbang menuju
Bali pukul 17.55. Sembari menunggu jam keberangkatan, teman - teman bisa berkeliling kawasan perbelanjaan di KLIA 2.
4. Kami mendarat di Ngurah Rai International Airport Denpasar pukul 20.30
WITA dan keluar bandara langsung menuju warung lalapan, karena kami begitu
rindu makanan Indonesia.
Sekian cerita perjalanan saya dan keluarga, semoga
bisa memberikan gambaran untuk teman – teman yang akan melakukan wisata ke
Singapore dan atau Malaysia. Maaf bila ada salah penulisan, dan terima kasih
sudah sempat membaca. Salam hangat dari Bali.
Om Shanti, Shanti, Shanti Om….